Archive for September 2013
Sejarah awal mula Louis Vuitton
Sejarah Louis Vuitton
Louis Vuitton (lahir 4 Agustus 1821 – meninggal 27 Februari 1892 pada umur 70 tahun) adalah seorang perancang Perancis
yang paling terkenal dengan barang-barang berbahan kulit yang
dijualnya. Barang-barang tersebut dijual dengan merek yang sama dengan
namanya, 'Louis Vuitton'.
Louis Vuitton, pendiri brand Louis Vuitton seorang pria yang
lahir pada 4 Agustus 1821 di Anchay, tempat tinggal para pekerja kelas
bawah di Perancis Timur. Ayahnya, Xavier Vuitton adalah seorang petanid
an ibunya Coronne Gaillard adalah seorang tukang giling. Ayah Louis juga
merupakan seorang tukang kayu dan Louis terbiasa menggunakan perkakas
milik ayahnya sejak kecil. Ibu Louis Vuitton, meninggal ketika ia
berusia 10 tahun. Diketahui selanjutnya, Xavier, ayah Louis menikah lagi.
Ketika berusia 14 tahun, Louis Vuitton muda meninggalkan rumah karena
lelah dengan kehidupan pedesaan dan juga lelah dengan sikap ibu tirinya
yang terlalu keras. Dia mencoba peruntungannya dengan nekat pergi ke
Paris yang berjarak 292 mil atau sekitar 470km dengan hanya berjalan
kaki dan menghabiskan waktu 2 tahun. Disepanjang perjalanan, Louis
Vuitton sesekali berhenti dan bekerja serabutan untuk menopang
kehidupannya, mengingat dia tidak memiliki apa-apa. Pada tahun 1837
setibanya di Paris, dia memulai berkarir sebagai pekerja magang di
bengkel pengepakan kotak dan koper ternama di kota itu. Pada jaman dulu, orang-orang kaya seringkali
bepergian untuk berlibur dan menggunakan jasa pengepakan untuk
barang-barang pribadi mereka yang akan dibawa untuk berlibur. Nah,
profesi inilah yang ditekuni oleh Louis Vuitton yang dikenal dengan
sebutan "Layetier-Emballeur-Malletier" dimana dia menangani dan mengepak
barang-barang itu ke dalam kotak/koper. Profesi ini dianggap profesi
yang terkenal karena dia berhubungan langsung dengan orang-orang kaya
atau bangsawan dan dia menjadi salah satu orang yang ternama di bidang
ini.
Nasib baik berpihak pada Louis Vuitton, pada tahun 1853 ia
ditunjuk sebagai pengepak box pribadi Ratu Perancis Eugiene de Montijo,
istri dari Napoleon Bonaparte. Louis Vuitton diminta oleh Ratu untuk
membuatkan kotak pakaian yang indah untuk dibawa dari Istana Tuileres,
Chateu de Saint-Cloud hingga ke berbagai resort di tepi laut. Posisi
Louis Vuitton sebagai pembuat dan pengepak kotak pakaian pribadi milik
Ratu memberinya jalan untuk memiliki klien-klien yang lebih elit dan
kaya.
Tahun 1854 Vuitton menikah dengan Emelie Pariaux lalu membuka bengkel packing nya sendiri di kota Paris, dia mendirikan perusahaan pembuat koper yang kemudian
menjadi sebuah dinasti tas dan koper paling laris di dunia. Karya besar Louis Vuitton
tercipta ketika 1858 dia memperkenalkan koper datar dengan tepian besi
dan kayu. Koper itu tidak dilapisi kulit, melainkan kanvas Trianon
abu-abu yang kuat dan kedap air. Koper orisinal pertama itu langsung
terkenal dan ditiru.
Louis Vuitton selalu menggembangkan idenya untuk menciptakan produk-produk yang mewah. Karena itulah menjadi nilai jual suatu merek. Untuk menghindari peniruan, George Vuitton merupakan putra dari Louis Vuitton membayangkan sebuah image yang tidak bisa terpisah dari sebuah merek Louis Vuitton. Di tahun 1896, dia menggambar bulatan berisi bunga kelopak empat warna negatif. Kemudian bintang bersudut empat warna positif dan negatif. Untuk menghormati sang ayah George menambahkan inisial LV diantara bulatan bunga dan bintang tadi. Lahirlah sebuah komposisi yang kemudian disebut monogram dan menjadi ikon Louis Vuitton.
Monogram tersebut kemudian mengilhami berbagai merek ternama di dunia dengan memakai logo sebagai motif dekoratif dan sebagai penanda identitas pada produk mereka. Tahun 1997 monogram berubah muda dan baru. Dimulai dengan memoles monogram klasik paduan ekru dan kopi menjadi monogram vernis dalam warna pastel berkilau. Langkah ini sebagai salah satu bentuk inovasi dari Louis Vuitton untuk menjaga citranya sebagai produk yang bergengsi dibenak customernya.
Dalam sejarah berdirinya Louis Vuitton ini hingga sekarang tidak pernah mengadakan sale atau obral. Ini menguatkan Louis Vuitton sebagai wujud citra investasi dan kemewahan. Perinsip mereka kemewahan bukan untuk di obral. Citra inilah yang membuat Louis Vuitton tidak pernah turun pamor dalam dunia fashion.
Rabu, 25 September 2013