- Back to Home »
- Awal mula sejarah Samsung
Jumat, 26 Juli 2013
Pada awalnya, Samsung sama sekali tidak memproduksi barang elektronik.
Perusahaan ini didirikan oleh Lee Byung Chull pada tahun 1938 sebagai
perusahaan perdagangan makanan.
Samsung saat itu antara lain memproduksi mie dan berkantor di wilayah
Daegu, Korea Selatan. Perusahan ini lumayan sukses dan kemudian pindah
kantor ke Seoul.
Setelah perang Korea selesai, Samsung mulai
melebarkan sayap bisnisnya. Pada tahun 1954, Samsung membangun pabrik
pakaian wol terbesar di Korsel.
Sukses di bidang bisnis yang
dirintisnya, Samsung akhirnya memutuskan masuk ke bisnis elektronik pada
tahun 1960. Produk pertama mereka adalah televisi berlayar hitam putih.
Nama
Samsung sendiri dalam bahasa Korea Selatan berarti tiga bintang. Dalam
logo awalnya, lambang Samsung memang menampakkan tiga buah bintang. Tiga mewakili arti besar, banyak dan powerful. Sedangkan bintang diartikan sebagai keabadian.
Awal mula Samsung memasuki bisnis elektronik tidak berjalan dengan
mulus. Produk mereka masih dipandang tidak berkualitas dan murahan. Samsung
Electronics masih kalah jauh dari para rival asal Jepang, Terutama Sony
yang saat itu adalah nama besar di jagat teknologi dunia.
Lee
kun Hee, anak ketiga pendiri Samsung, menyadari citra Samsung yang masih
buruk dan dianggap sebagai vendor kelas dua. Pada tahun 1993, Lee
meminta dilakukan reformasi radikal agar Samsung berjaya menjadi pemain
elektronik kelas dunia. "Ubah semua hal kecuali istri dan
anak-anakmu," demikian kata-katanya yang terkenal. Sejak saat itu,
Samsung pun melesat sangat cepat. Samsung berinvestasi
besar-besaran membuat produk berkualitas. Dan juga kampanye iklan untuk
membuat nama mereka semakin dikenal di mancanegara.
Sejak tahun 1990-an itulah, Samsung Electronics menapak pada kejayaan.
Mereka menjadi produsen memory chip terbesar di dunia pada tahun 1992
dan produsen chip nomor dua setelah Intel.
Pada tahun 1995,
Samsung menciptakan layar LCD pertama dan kemudian menjadi pabrikan LCD
terbesar. Samsung juga memproduksi hampir semua perangkat elektronik,
termasuk smartphone.
Dilhat dari unit terjual, Samsung saat ini
adalah produsen ponsel terbesar menggantikan Nokia. Mereka juga
berstatus produsen televisi dengan penjualan terbanyak sejak tahun 2006.
Kejayaan
Samsung di banyak bidang eletronik membuat produsen elektronik asal
Jepang kelabakan. Sejak tahun 2005, merek Samsung sudah lebih populer
ketimbang Sony menurut riset Interbrand.
Dan sejak tahun 2009, Samsung menjadi perusahaan elektronik dengan pendapatan tertinggi sejagat, menjungkalkan Hewlett Packard.
Samsung lebih dikenal sebagai pengikut yang cepat dalam bisnis
elektronik. Dalam arti, mereka biasanya membiarkan pihak lain berinovasi
terlebih dahulu sebelum membanjiri pasar dengan produk yang sejenis,
namun tidak kalah bagus dan malah lebih berkualitas. Memang
formula ini sering berhasil. Meski kadang membuat Samsung tersandung
kasus hukum, misalnya melawan Apple karena dinilai meniru iPhone dan
iPad.
Para pimpinan Samsung selalu menggambarkan perusahaan dalam
kondisi krisis sebagai pelecut semangat, meski nyatanya mereka sedang
di puncak. Inilah salah satu rahasia sukses mereka. "Saat ini
adalah krisis yang sesungguhnya. Kebanyakan bisnis flagship dan produk
Samsung akan usang dalam 10 tahun. Kita harus memulai hal yang baru,"
kata Lee kun Hee dua tahun lalu. "Kekuatan sesungguhnya dari
Samsung adalah kecepatannya. Orang Korea makan dengan cepat, berbicara
cepat dan berjalan seperti orang gila. Itu adalah semangat orang Korea
dan Samsung adalah contoh sifat kompetitif mereka," kata Professor Sea
Jin Chang, penulis buku Sony vs Samsung.
"Bagi orang Korea,
menjadi nomor satu, mendapatkan medali emas adalah sesuatu yang
penting," kata Tony Michell, penulis Samsung Electronics and the
Struggle for Leadership of the Electronics Industry.
Samsung
punya kemampuan untuk melepas produk baru dengan sangat cepat.
Dikarenakan organisasinya mirip dengan militer, sangat disiplin dan
manajemennya sangat berkuasa. Samsung juga bekerja giat
meningkatkan brand awaereness. Mereka mensponsori klub sepak bola
Chelsea dan juga Olimpiade. Pada tahun 2011, nilai brand Samsung sudah
senilai USD 23,4 miliar.
Kini, Samsung adalah pemimpin pasar eletronik yang disegani. Banyak
pihak menilai kini saatnya Samsung unjuk gigi sebagai inovator yang
sesungguhnya mengingat nama mereka yang meraksasa. Samsung
tampaknya menyadari hal tersebut. Smartphone keluaran terbaru mereka
tidak lagi seperti produk orang lain dan menampilkan inovasi tersendiri. Seperti
Galaxy Note yang menghadirkan sebuah stylus canggih. Dan di bidang
televisi, mereka menghadirkan perangkat yang bisa mengenali perintah
dengan suara atau lambaian tangan. Seperti
Galaxy Note yang menghadirkan sebuah stylus canggih. Dan di bidang
televisi, mereka menghadirkan perangkat yang bisa mengenali perintah
dengan suara atau lambaian tangan.
Dengan brand yang sudah mengglobal dan mesin marketing
luar biasa, kesuksesan Samsung diprediksi masih bertahan lama. Namun
ancaman tetap menghadang, seperti bangkitnya produsen teknologi asal
China. "Bukan gugatan Apple yang akan meruntuhkan Samsung. Namun OEM asal China," kata Hoarce Dediu, seorang analis industri. Namun
ada juga yang menilai produsen asal China belum mampu bersaing dalam
waktu dekat. "China masih harus belajar soal kualitas produk dan
kemampuan memproduksi jutaan item tanpa cacat," kata Tony Mitchell.