- Back to Home »
- Awal mula sejarah lampu
Selasa, 30 Juli 2013
Dengan adanya lampu dimasa kini kita bisa menikmati cahaya di malam hari, tapi tahukah sudara bagaimana awal mulanya sejarah lampu itu. BAgi anda yang belum tahu sejarah lampu akan kita bahas di awalmulasejarah.
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya.Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak
akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk
tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300
volt.Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan
cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan
lainnya seperti lampu pendar dan dioda cahaya, maka secara bertahap pada
beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan
lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah
pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di
bidang industri.
Sejarah lampu Pijar dan Penemu Pertama
Edison mematenkan penemuannya pada 1879. Ide lampu sebenarnya sudah
berusia 70 tahun sebelum Edison mematenkannya. Sir Humpry Davy adalah
orang pertama yang mendemonstrasikan dua batang karbon yang memercikkan
cahaya. Hanya saja, cahaya yang dihasilkan terlalu terang, seperti
percikan cahaya saat mengelas besi. Selain itu, lampu ini membutuhkan
sumber listrik yang terlalu besar. Lampu Davy masih bisa Anda lihat saat
ini di konser musik atau pembukaan toko baru yang meriah.
Kompetisi Menemukan Lampu
Banyak ilmuwan tertarik pada penemuan Davy. Mereka berusaha memecah
cahaya yang terlalu terang itu. Salah satu caranya adalah dengan
mengalirkannya melalui suatu material. Hanya saja, material tersebut
akan termakan oleh listrik yang berpijar. Untuk mengatasinya maka perlu
membatasi kontak antara listrik pijar dengan oksigen. Di situlah muncul
ide untuk mengurungnya dalam bola.
Pada 1841, Frederick DeMoleyns
mematenkan bohlam yang terbuat dari campuran platina dan karbon. Empat
tahun berikutnya, J.W. Starr mematenkan bohlam vakum dengan bahan
pembakar karbon. Kemudian, banyak orang berusaha memvakum bohlam
menggunakan material lain, kadang dengan bentuk yang berbeda. Penemuan
mereka berhasil di laboratorium tetapi tidak bisa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada 1878, Thomas Alva Edison bergabung dalam kompetisi pembuatan bohlam
yang efektif dan efisien. Sebelumnya, Edison sudah terkenal sebagai
penemu telegraf dan fonograf. Pada Oktober, dia mengumumkan bahwa dia
sudah mampu mengatasi permasalahan bohlam.
Pengumuman itu terlalu dini, Edison memang sudah punya gagasannya,
tetapi dia belum sempat menyempurnakannya. Bicara memang lebih mudah
ketimbang melakukannya. Itulah yang terjadi. Dalam usaha menyempurnakan
gagasannya, Edison gagal terus.
Francis Upton
Edison mengajak Francis Upton, dari Universitas Princeton, bergabung
dalam penelitiannya. Mereka mulai mendaftar percobaan gagal yang
dilakukan orang lain dan menghindari cara-cara tersebut. Mereka juga
mendaftar sifat-sifat material yang telah digunakan dan mencari material
yang tepat. Mereka menemukan bahwa pembakar yang tepat adalah material
yang memiliki hambatan besar. Material dengan hambatan besar tidak
menghabiskan banyak listrik. Mereka mulai menyeleksi semua material yang
memiliki hambatan besar.
Bohlam Pertama
Pada Oktober 1879, setahun setelah pengumuman gagasannya, Edison
menggunakan kapas yang dikarbonasi sebagai pembakar. Lampu itu menyala,
tetapi hanya mampu bertahan 13 jam. Itulah lampu yang diklaim sebagai bohlam pertama.
Dalam pengembangannya, Edison menemukan bahwa bambu Jepang yang
dikarbonasi merupakan material yang paling tepat sebagai pembakar.
Material ini kemudian dikenal sebagai filamen. Bohlam yang menggunakan
filamen bertahan sampai 600 jam.
Jawaban "Thomas Alva Edison" sebagai penemu bohlam tidak sepenuhnya
tepat karena sudah banyak orang yang menemukan bohlam. Hanya saja,
Edison menemukan bohlam yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dengan konsumsi listrik yang efisien.
I think is a genius for those who find the light switch , and thanks for the invention which until now used and very useful for us all
BalasHapusdomino qiu qiu