Senin, 22 Juli 2013


Menurut sejarah, coklat itu berasal dari daratan Eropa. Tidak heran kalau Coklat dan produk-produknya yang terkenal sering dikaitkan dengan daratan Eropa, terutama Spanyol. Menurut para sejarahwan, coklat pernah kali dinikmati oleh suku Maya di Amerika Tengah. Biji coklat adalah alat barter atau mata uang mereka. Kemudian suku Maya ini memperkenalkannya pada suku Aztec dan mereka menamakannya Xocolatl.

Dengan mencampurkan cabe, air dan ramuan mereka dengan coklat, suku Aztecs menjadikan coklat sebagai minuman mewah pada jaman itu. Raja Aztec, Raja Montezuma selalu meminumnya sebelum memasuki tempat istri-istrinya.

Pada awal abad ke-16, Christopus Columbus dan expedisinya yang berasal dari Spanyol yang dipercayai membawa biji coklat memasuki daratan Eropa. Namun demikian cerita coklat tidak begitu dikenal. Akhirnya, Hernan Cortes memasuki Mexico dan melihat biji coklat ini sebagai alat tukar yang tinggi dan menyaksikan Raja Montezuma selalu meminumnya setiap hari.

Hernanlah yang membawa ini ke Spanyol dalam jumlah yang banyak serta memberikannya pada Raja Spanyol di tahun 1528, yaitu Raja Charles V. Dia mengolahnya menjadi minuman untuk sang Raja. Dengan masuknya coklat dikalangan bangsawan, maka coklat menjadi barang mewah dan mahal, serta hanya para bangsawan yang dapat menikmatinya.

Dikarenakan rasanya yang agak pahit, mulailah coklat divariasikan dengan ditambah gula, vanilla, cengkeh dan bahan lainnya. Pada tahun 1580, sebuah tempat untuk menikmati coklat dibuka, ini dapat dikatakan cafe pertama di dunia. Tempat ini tentunya hanya dapat dinikmati kalangan atas. Dan akhirnya melebar ke negara-negara di Eropa, seperti Jerman, Belanda, Italia, Swiss, dan Paris.

Di Barcelona, dibuatlah pabrik coklat pertama dengan mesin-mesin yang canggih pada jaman itu. Dengan buatan pabrik, harga dari coklat dapat ditekan menjadi murah, sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang. Jadilah Spanyol, khususnya Barcelona sebagai kota Coklat, banyak ahli-ahli pembuat coklat terkenal di dunia hingga kini berasal dari sana.

Di awal abad ke-17, coklat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, coklat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya coklat di London, sampai didirikan “rumah coklat” untuk menyimpan persediaan coklat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah coklat pertama dibuka pada 1657.

Semua coklat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan coklat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, coklat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.

Coklat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk coklat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi coklat susu (milk chocolate).  

Manfaat Coklat

1. Antioksidan yang tinggi
Kandungan coklat yaitu flavanols, sejenis flavanoid yang terdapat pada coklat merupakan antioksidan yang baik bagi tubuh.

2. Mencegah dan Melawan Kanker
Dari penelitian, coklat dapat menghambat pembelahan sel kanker dan mengurangi peradangan.

3. Menurunkan Tekanan Darah
Berdasarkan penelitian, coklat dapat menurunkan tekanan darah. kandungan coklat yang dapat membuat mood lebih baik, ternyata mampu menurunkan tekanan darah.

4. Membuat Panjang Umur
Coklat pun mengandung zat yang mampu memperlambat penuaan yang artinya menjadikan kita panjang umur. Konsumsi coklat secara teratur dapat mengurangi keriput dan melindungi kulit dari terbakar sinar matahari.

Tidak hanya itu hasil penelitian yang dilakukan di Belanda yang diikuti 200 pria di atas 20 tahun, menemukan bahwa para pria yang mengkonsumsi sejumlah besar coklat, baik itu berupa cokelat susu dan dark chocolate, hidup lebih lama dan telah menurunkan tingkat penyakit keseluruhan daripada pria yang makan cokelat dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali.

Untuk memperkuat hasil dari penelitian di belanda tersebut, yaitu seorang yang bernama Jeanne Louise Calment salah satu orang tertua dengan umur panjang yang hidup sampai usia 122 mempunyai resep panjang umur, yaitu dia mengkonsumsi dark chocolate sebesar 2,5 pon dalam seminggu.

5. Menghilangkan Stress
Coklat juga dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat mengusir stres. Menurut penelitian dari Universitas California, Sandiego, orang yang stres, mulai dari tingkat stres ringan hingga tingkat depresi, mereka mengaku makan cokelat saat suasana hati mereka galau atau bad mood.

Mengapa demikian? Ternyata, cokelat juga mengandung molekul psikoaktif yang tentunya membuat pengkonsumsi cokelat merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat seperti caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat anti-depresi.
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Followers

- Copyright © Sejarah - Powered by Blogger - Designed by awalmualasejarah -